AD (728x90)

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 17 Maret 2017

teks ulasan 99 Cahaya di Langit Eropa

Share it Please





1.      Judul Novel                                                                    : 99 Cahaya di Langit Eropa
2.      Pengarang                                                                      : Hanum S R dan Rangga A
3.      Penerbit                                                                           : Gramedia Pustaka Utama
4.      Tahun Terbit                                                                   : 2011
5.      Jumlah halaman                                                                       : 392
6.      Alasan memilih novel tersebut sebagai bahan ulasan     : Saya memilih novel ini karena saya suka membaca hal - hal tentang islam, novel ini menandung banyak sejarah peradaban Islam di Eropa.  Banyak hal yang dapat dipelajari dan sangat menarik. Dan novel ini membuat saya merasakan begitu besar kekuasaan Allah dan begitu banyaknya sejarah islam yang masih tersembunyi.


Ø  Unsur Intrinsik :
1.      Tokoh dan watak : a. Hanum S R            :Protagonis “baik, pantang menyerah,
 akrab, mudah bergaul, sabar dan rasa   
 ingin tau yang tinggi. ”
  b. Rangga A              :Protagonis “pekerja keras, penyayang,
 sabar. ”
  c. Fatma                    :Protagonis “baik, suka berbagi ilmu,
sabar, penyayang, tabah, dan menjadi
           teman Hanum menjelajah Eropa.”
  d. Eyse                      :Protagonis “penurut dan sayang kepada
 ibunya. ”
  e. Selim                     :Protagonis “baik, penyayang, pekerja
 keras, murah ilmu.”
  f. Khan                      :Tritagonis  “teman dekat Rangga yang
 slalu mendukung Rangga. ”
  g. Natalie D               :Tritagonis “baik,dermawan dan murah
 senyum ”
  h. Marion                   :Tritagonis “baik, menemani Hanum
 menjelajah Eropa ”
  i. Stevan                    :Tritagonis  “teman dekat Rangga dan
 Khan. ”
  j. Maarja                    :Antagonis “tidak pernah menghargai
 orang lain.”
2.      Latar                      : a. tempat                   :Negara Eropa (Paris, Wina, Cordoba,
 Museum Lourve, Granada, Gereja Norte
 Dame, Le Grade Mosquee De, kampus,
 Voici la Plate.)
  b. waktu                    :Juni 2010, saat liburan musim panas “
 Pagi, siang, sore, dan malam.”
  c. suasana                  :Menyenangkan, menyedihkan. 
3.      Alur                       : Alurnya campuran (maju, mundur).
4.      Amanat                 : Di setiap penjuru dunia pasti ada sejarah yang tersimpan. 
 Sejarah - sejarah tersebut harus kita gali untuk mendapatkan
 Ilmu dan menambah wawasan.  Sama halnya dengan islam, yang memiliki sejarah yang dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.  Jadikan perjalananmu sebagai pengalaman yang berharga, untuk menambah ilmu tauhid dan wawasan hidup.
5.      Sudut pandang      : Orang pertama “tokoh aku “
6.      Tema                     : Peradapan islam di Eropa.



Ø  Teks Ualasan :
99 Cahaya di Langit Eropa
            Novel 99 Cahaya di Langit Eropa ini merupakan sebuah novel pengalaman penulis novel ini.  Novel ini menceritakan tentang perjalanan sang penulis mencari peradaban islam di tanah Eropa.  Penulis novel ini adalah Hanum Salsabiela R dan Rangga A.  Mereka menjadikan pengalamannya selama di Eropa menjadi sebuah novel yang menggambarkan betapa besar dan agungnya kekuasaan Allah SWT.  Di dalam novel ini benar - benar membuat pembaca terpesona akan indahnya dan mulianya islam sejak zaman dahulu.

            Berada di negara orang lain merupakan suatu perjalan yang sangat menarik dan mengesankan bagi Rangga dan Hanum.  Perjalannan ini banyak meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka.  Dalam novel ini menceritakan beberapa sejarah yang tersimpan dalam tempat-tempat yang indah di benua Eropa.  Tempat tersebut antara lain Tembok Berlin, Konser Mozart, Colloseum Roma, Menara Eiffel, Stadion Sepak Bola San Siro, dan Cordoba yang merupakan tempat dengan segudang peradaban islam.  Eropa banyak menyimpan sejarah peradaban islam, namun sekarang mulai merenggang karena adanya pihak - pihak yang memperkeruh keadaan ini.  Hal ini menyebabkan di masa sekarang seolah - olah di negara Eropa hanya diduduki oleh penduduk non-islam. Sebenarnya negara Eropa merupakan segelintir negara yang pertama kali dikuasai islam. 

            Di novel ini juga diceritakan tentang seorang imigran Turki yang tinggal di Wina.  Mereka merupakan teman Hanum dan Rangga .  Mereka adalah Fatma Pasha  dan Selim, serta putrinya yang bernama Eyse.  Fatma, Selim, dan Eyse yang menemani perjalanan Hanum dan Rangga di Wina.

            Fatma adalam seorang wanita imigran Turki.  Ia merupakan teman kursus Hanum.  Fatma merupakan seorang wanita yang tangguh, pekerja keras, penuh ilmu, dan baik hati.  Fatma juga merupakan orang yang menceritakan segala hal yang ia ketahui di Eropa kepada Hanum.  Sepulang kursus biasanya Fatma, Hanum dan Eyse pergi menjelajah kota Wina. Fatma adalah wanita penuh dengan kasih sayang. Fatma merupakan keturunan dari tokoh islam Turki yaitu Pasha

            Eyse merupakan putri dari Fatma.  Ia sering ikut Fatma saat sedang kursus, bahkan putrid kecil ini juga menemani Hanum dan Fatma dalam melakukan penjelajahan mengelilingi kota Wina.  Eyes yang masih kecil ini tidak pernah merepotkan Fatma maupun Hanum saat jalan - jalan.  Namun jika ia terlalu capek badannya akan terasa panasdan dari lubang hidungnya akan mengeluarkan cairan merah yaitu darah.  Hal itu sudah biasa terjadi, bahkan Fatma tidak terkejul ataupun khawatir dengan hal tersebut.

            Tokoh lainnya yaitu Selim.  Selim merupakan suami dari Fatma.  Selim merupakan pegawai kantor yang sederhana.  Ia sangat baik dan mudah bergaul.  Selim juga orang yang mengenalkan Hanum dan Rangga tentang peradaban islam di Eropa.
           
Selain itu, juga ada seorang wanita yang sangat dermawan.  Ia membuka restoran dengan konsep “makan sepuasnya, bayar seiklasnya”.  Wanita tersebut adalah Natalie Deewan.  Natalie Deewan percaya bahwa semua yang dilakukan dengan iklas pasti akan mendapatkan imblah yang lebih dari Allah Swt.

Perjalanan berlanjut ke kota Paris, pusat peradaban ibukota Eropa.  Disana Hanum bertemu dengan seorang mualaf yaitu Marion Latimer.  Ia merupakan seorang ilmuwan di Arab World Institute Paris.  Marionlah yang membantu Hanum dalam mencari peradaban di Paris.  Ia mengatakan bahwa Eropa adalah pantulan cahaya islam.  Marion jugalah yang membuka mata hatiku tentang islam.  Dia wanita yang sangat paham tentang sejarah islam di Eropa.

Selain itu, juga ada tokoh Khan dan Stefan yang merupakan teman dekat Rangga.  Mereka satu kampus dan juga orang yang selalu ada untuk Rangga.  Mereka baik dan yang memberikan semangat terhadap Rangga.

Maarja teman kampus Rangga, Khan, dan Stefan.  Ia adalah seseorang yang tidak pernah menghargai orang lain.  Maarja selalu ingin menang sendiri. Ia juga sering berbed pendapat dengan ketiga laki – laki tersebut. 

Novel yang disajikan dengan bahasa yang indah membuat pembaca benar- benar tertrik untuk membacanya.  Novel ini juga membuat kita bisa merasakan berada di negara Eropa tersebut. Novel ini juga sangat menyetuh hati, karena kemuliaan dan kebesaran-Nya.   Selain itu juga mengajak kita untuk melakukan keagamaan islam dengan sepenuh hati dan juga menmbah wawasan kita tentang islam.

Namun, novel ini juga memiliki kekurangannya.  Kekurangan dari novel ini yaitu pada sub bab pada novel terkesan dipaksakan, sehinggal kurang memuaskan.  Ketika telah sampai pada akhir sub bab, tiba-tiba kita masuk kembali pada rangkaian cerita sebelumnya yang terputus.  Pada awal epilognya juga kurang berkesan.

Kekurangan – kekurangan tersebut bisa dikesampingkan, karena novel ini sangan menghanyutkan dn membuat kita terharu. Novel ini memberikan motivasi spiritual dan semangat kepada pembacanya.  Selain itu, novel ini juga mengajarkan dan menuntun kita untuk tetap mempertahankan islam, dari ajarannya sampai sejatrahnya, agar islam dapat dilihat oleh mata dunia.  Dan semua orang tau bahwa islam adalah agama paling sempurna dalam kehidupan. 




Ø  Struktur Teks

No.
Struktur
Kalimat
1.
Orientasi
Novel 99 Cahaya di Langit Eropa ini merupakan sebuah novel pengalaman penulis novel ini.  Novel ini menceritakan tentang perjalanan sang penulis mencari peradaban islam di tanah Eropa.  Penulis novel ini adalah Hanum Salsabiela R dan Rangga A.  Mereka menjadikan pengalamannya selama di Eropa menjadi sebuah novel yang menggambarkan betapa besar dan agungnya kekuasaan Allah SWT.  Di dalam novel ini benar - benar membuat pembaca terpesona akan indahnya dan mulianya islam sejak zaman dahulu.
2.
Tafsiran
Berada di negara orang lain merupakan suatu perjalan yang sangat menarik dan mengesankan bagi Rangga dan Hanum.  Perjalannan ini banyak meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka.  Dalam novel ini menceritakan beberapa sejarah yang tersimpan dalam tempat-tempat yang indah di benua Eropa.  Tempat tersebut antara lain Tembok Berlin, Konser Mozart, Colloseum Roma, Menara Eiffel, Stadion Sepak Bola San Siro, dan Cordoba yang merupakan tempat dengan segudang peradaban islam.  Eropa banyak menyimpan sejarah peradaban islam, namun sekarang mulai merenggang karena adanya pihak - pihak yang memperkeruh keadaan ini.  Hal ini menyebabkan di masa sekarang seolah - olah di negara Eropa hanya diduduki oleh penduduk non-islam. Sebenarnya negara Eropa merupakan segelintir negara yang pertama kali dikuasai islam. 

Di novel ini juga diceritakan tentang seorang imigran Turki yang tinggal di Wina.  Mereka merupakan teman Hanum dan Rangga .  Mereka adalah Fatma Pasha  dan Selim, serta putrinya yang bernama Eyse.  Fatma, Selim, dan Eyse yang menemani perjalanan Hanum dan Rangga di Wina.

Fatma adalam seorang wanita imigran Turki.  Ia merupakan teman kursus Hanum.  Fatma merupakan seorang wanita yang tangguh, pekerja keras, penuh ilmu, dan baik hati.  Fatma juga merupakan orang yang menceritakan segala hal yang ia ketahui di Eropa kepada Hanum.  Sepulang kursus biasanya Fatma, Hanum dan Eyse pergi menjelajah kota Wina. Fatma adalah wanita penuh dengan kasih sayang. Fatma merupakan keturunan dari tokoh islam Turki yaitu Pasha

Eyse merupakan putri dari Fatma.  Ia sering ikut Fatma saat sedang kursus, bahkan putrid kecil ini juga menemani Hanum dan Fatma dalam melakukan penjelajahan mengelilingi kota Wina.  Eyes yang masih kecil ini tidak pernah merepotkan Fatma maupun Hanum saat jalan - jalan.  Namun jika ia terlalu capek badannya akan terasa panasdan dari lubang hidungnya akan mengeluarkan cairan merah yaitu darah.  Hal itu sudah biasa terjadi, bahkan Fatma tidak terkejul ataupun khawatir dengan hal tersebut.

Tokoh lainnya yaitu Selim.  Selim merupakan suami dari Fatma.  Selim merupakan pegawai kantor yang sederhana.  Ia sangat baik dan mudah bergaul.  Selim juga orang yang mengenalkan Hanum dan Rangga tentang peradaban islam di Eropa.
           
Selain itu, juga ada seorang wanita yang sangat dermawan.  Ia membuka restoran dengan konsep “makan sepuasnya, bayar seiklasnya”.  Wanita tersebut adalah Natalie Deewan.  Natalie Deewan percaya bahwa semua yang dilakukan dengan iklas pasti akan mendapatkan imblah yang lebih dari Allah Swt.

Perjalanan berlanjut ke kota Paris, pusat peradaban ibukota Eropa.  Disana Hanum bertemu dengan seorang mualaf yaitu Marion Latimer.  Ia merupakan seorang ilmuwan di Arab World Institute Paris.  Marionlah yang membantu Hanum dalam mencari peradaban di Paris.  Ia mengatakan bahwa Eropa adalah pantulan cahaya islam.  Marion jugalah yang membuka mata hatiku tentang islam.  Dia wanita yang sangat paham tentang sejarah islam di Eropa.

Selain itu, juga ada tokoh Khan dan Stefan yang merupakan teman dekat Rangga.  Mereka satu kampus dan juga orang yang selalu ada untuk Rangga.  Mereka baik dan yang memberikan semangat terhadap Rangga.

Maarja teman kampus Rangga, Khan, dan Stefan.  Ia adalah seseorang yang tidak pernah menghargai orang lain.  Maarja selalu ingin menang sendiri. Ia juga sering berbed pendapat dengan ketiga laki – laki tersebut. 

3.
Evaluasi
Novel yang disajikan dengan bahasa yang indah membuat pembaca benar- benar tertrik untuk membacanya.  Novel ini juga membuat kita bisa merasakan berada di negara Eropa tersebut. Novel ini juga sangat menyetuh hati, karena kemuliaan dan kebesaran-Nya.   Selain itu juga mengajak kita untuk melakukan keagamaan islam dengan sepenuh hati dan juga menmbah wawasan kita tentang islam.

Namun, novel ini juga memiliki kekurangannya.  Kekurangan dari novel ini yaitu pada sub bab pada novel terkesan dipaksakan, sehinggal kurang memuaskan.  Ketika telah sampai pada akhir sub bab, tiba-tiba kita masuk kembali pada rangkaian cerita sebelumnya yang terputus.  Pada awal epilognya juga kurang berkesan.
4.
Rangkuman
Kekurangan – kekurangan tersebut bisa dikesampingkan, karena novel ini sangan menghanyutkan dn membuat kita terharu. Novel ini memberikan motivasi spiritual dan semangat kepada pembacanya.  Selain itu, novel ini juga mengajarkan dan menuntun kita untuk tetap mempertahankan islam, dari ajarannya sampai sejatrahnya, agar islam dapat dilihat oleh mata dunia.  Dan semua orang tau bahwa islam adalah agama paling sempurna dalam kehidupan. 

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

© 2013 Education. All rights resevered. Designed by Templateism