1. Judul Novel : 99 Cahaya di Langit Eropa
2. Pengarang : Hanum S R dan Rangga A
3. Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
4. Tahun Terbit : 2011
5. Jumlah halaman :
392
6.
Alasan memilih novel
tersebut sebagai bahan ulasan : Saya memilih novel ini karena saya suka membaca hal - hal
tentang islam, novel ini menandung banyak sejarah peradaban Islam di
Eropa. Banyak hal yang dapat dipelajari
dan sangat menarik. Dan novel ini membuat saya merasakan begitu besar kekuasaan
Allah dan begitu banyaknya sejarah islam yang masih tersembunyi.
Ø
Unsur
Intrinsik :
1. Tokoh dan watak : a.
Hanum S R :Protagonis “baik,
pantang menyerah,
akrab, mudah bergaul, sabar dan rasa
ingin tau yang tinggi. ”
b. Rangga A :Protagonis
“pekerja keras, penyayang,
sabar. ”
c. Fatma :Protagonis
“baik, suka berbagi ilmu,
sabar, penyayang, tabah, dan menjadi
teman Hanum
menjelajah Eropa.”
d. Eyse :Protagonis
“penurut dan sayang kepada
ibunya. ”
e. Selim :Protagonis
“baik, penyayang, pekerja
keras, murah ilmu.”
f. Khan :Tritagonis “teman dekat Rangga yang
slalu mendukung Rangga. ”
g. Natalie D :Tritagonis
“baik,dermawan dan murah
senyum ”
h. Marion :Tritagonis
“baik, menemani Hanum
menjelajah Eropa ”
i. Stevan :Tritagonis “teman dekat Rangga dan
Khan. ”
j. Maarja :Antagonis
“tidak pernah menghargai
orang lain.”
2. Latar :
a. tempat :Negara Eropa
(Paris, Wina, Cordoba,
Museum Lourve, Granada, Gereja Norte
Dame, Le Grade Mosquee De, kampus,
Voici la Plate.)
b. waktu :Juni
2010, saat liburan musim panas “
Pagi, siang, sore, dan malam.”
c. suasana :Menyenangkan,
menyedihkan.
3. Alur :
Alurnya campuran (maju, mundur).
4. Amanat :
Di setiap penjuru dunia pasti ada sejarah yang tersimpan.
Sejarah - sejarah tersebut harus kita gali
untuk mendapatkan
Ilmu dan menambah wawasan. Sama halnya dengan islam, yang memiliki
sejarah yang dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Jadikan perjalananmu sebagai pengalaman yang
berharga, untuk menambah ilmu tauhid dan wawasan hidup.
5. Sudut pandang :
Orang pertama “tokoh aku “
6. Tema :
Peradapan islam di Eropa.
Ø
Teks
Ualasan :
99
Cahaya di Langit Eropa
Novel 99
Cahaya di Langit Eropa ini merupakan sebuah novel pengalaman penulis novel
ini. Novel ini menceritakan tentang
perjalanan sang penulis mencari peradaban islam di tanah Eropa. Penulis novel ini adalah Hanum Salsabiela R
dan Rangga A. Mereka menjadikan
pengalamannya selama di Eropa menjadi sebuah novel yang menggambarkan betapa
besar dan agungnya kekuasaan Allah SWT.
Di dalam novel ini benar - benar membuat pembaca terpesona akan indahnya
dan mulianya islam sejak zaman dahulu.
Berada di
negara orang lain merupakan suatu perjalan yang sangat menarik dan mengesankan
bagi Rangga dan Hanum. Perjalannan ini
banyak meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka. Dalam novel ini menceritakan beberapa sejarah
yang tersimpan dalam tempat-tempat yang indah di benua Eropa. Tempat tersebut antara lain Tembok Berlin,
Konser Mozart, Colloseum Roma, Menara Eiffel, Stadion Sepak Bola San Siro, dan
Cordoba yang merupakan tempat dengan segudang peradaban islam. Eropa
banyak menyimpan sejarah peradaban islam, namun sekarang mulai merenggang
karena adanya pihak - pihak yang memperkeruh keadaan ini. Hal ini menyebabkan di masa sekarang seolah -
olah di negara Eropa hanya diduduki oleh penduduk non-islam. Sebenarnya negara
Eropa merupakan segelintir negara yang pertama kali dikuasai islam.
Di novel
ini juga diceritakan tentang seorang imigran Turki yang tinggal di Wina. Mereka merupakan teman Hanum dan Rangga
. Mereka adalah Fatma Pasha dan Selim, serta putrinya yang bernama
Eyse. Fatma, Selim, dan Eyse yang
menemani perjalanan Hanum dan Rangga di Wina.
Fatma
adalam seorang wanita imigran Turki. Ia
merupakan teman kursus Hanum. Fatma
merupakan seorang wanita yang tangguh, pekerja keras, penuh ilmu, dan baik
hati. Fatma juga merupakan orang yang
menceritakan segala hal yang ia ketahui di Eropa kepada Hanum. Sepulang kursus biasanya Fatma, Hanum dan
Eyse pergi menjelajah kota Wina. Fatma adalah wanita penuh dengan kasih sayang.
Fatma merupakan keturunan dari tokoh islam Turki yaitu Pasha
Eyse
merupakan putri dari Fatma. Ia sering
ikut Fatma saat sedang kursus, bahkan putrid kecil ini juga menemani Hanum dan
Fatma dalam melakukan penjelajahan mengelilingi kota Wina. Eyes yang masih kecil ini tidak pernah
merepotkan Fatma maupun Hanum saat jalan - jalan. Namun jika ia terlalu capek badannya akan
terasa panasdan dari lubang hidungnya akan mengeluarkan cairan merah yaitu
darah. Hal itu sudah biasa terjadi,
bahkan Fatma tidak terkejul ataupun khawatir dengan hal tersebut.
Tokoh lainnya
yaitu Selim. Selim merupakan suami dari
Fatma. Selim merupakan pegawai kantor
yang sederhana. Ia sangat baik dan mudah
bergaul. Selim juga orang yang
mengenalkan Hanum dan Rangga tentang peradaban islam di Eropa.
Selain itu, juga ada seorang wanita yang sangat
dermawan. Ia membuka restoran dengan
konsep “makan sepuasnya, bayar seiklasnya”.
Wanita tersebut adalah Natalie Deewan.
Natalie Deewan percaya bahwa semua yang dilakukan dengan iklas pasti
akan mendapatkan imblah yang lebih dari Allah Swt.
Perjalanan berlanjut ke kota Paris, pusat peradaban ibukota
Eropa. Disana Hanum bertemu dengan
seorang mualaf yaitu Marion Latimer. Ia
merupakan seorang ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marionlah yang membantu Hanum dalam mencari
peradaban di Paris. Ia mengatakan bahwa
Eropa adalah pantulan cahaya islam.
Marion jugalah yang membuka mata hatiku tentang islam. Dia wanita yang sangat paham tentang sejarah
islam di Eropa.
Selain itu, juga ada tokoh Khan dan Stefan yang merupakan
teman dekat Rangga. Mereka satu kampus
dan juga orang yang selalu ada untuk Rangga.
Mereka baik dan yang memberikan semangat terhadap Rangga.
Maarja teman kampus Rangga, Khan, dan Stefan. Ia adalah seseorang yang tidak pernah
menghargai orang lain. Maarja selalu
ingin menang sendiri. Ia juga sering berbed pendapat dengan ketiga laki – laki
tersebut.
Novel yang disajikan dengan bahasa yang indah membuat
pembaca benar- benar tertrik untuk membacanya.
Novel ini juga membuat kita bisa merasakan berada di negara Eropa
tersebut. Novel ini juga sangat menyetuh hati, karena kemuliaan dan
kebesaran-Nya. Selain itu juga mengajak
kita untuk melakukan keagamaan islam dengan sepenuh hati dan juga menmbah
wawasan kita tentang islam.
Namun, novel ini juga memiliki kekurangannya. Kekurangan dari novel ini yaitu pada sub bab
pada novel terkesan dipaksakan, sehinggal kurang memuaskan. Ketika telah sampai pada akhir sub bab, tiba-tiba kita
masuk kembali pada rangkaian cerita sebelumnya yang terputus. Pada awal epilognya
juga kurang berkesan.
Kekurangan – kekurangan tersebut bisa dikesampingkan, karena
novel ini sangan menghanyutkan dn membuat kita terharu. Novel ini memberikan
motivasi spiritual dan semangat kepada pembacanya. Selain itu, novel ini juga mengajarkan dan
menuntun kita untuk tetap mempertahankan islam, dari ajarannya sampai
sejatrahnya, agar islam dapat dilihat oleh mata dunia. Dan semua orang tau bahwa islam adalah agama
paling sempurna dalam kehidupan.
Ø
Struktur Teks
No.
|
Struktur
|
Kalimat
|
1.
|
Orientasi
|
Novel 99
Cahaya di Langit Eropa ini merupakan sebuah novel pengalaman penulis novel
ini. Novel ini menceritakan tentang
perjalanan sang penulis mencari peradaban islam di tanah Eropa. Penulis novel ini adalah Hanum Salsabiela R
dan Rangga A. Mereka menjadikan
pengalamannya selama di Eropa menjadi sebuah novel yang menggambarkan betapa
besar dan agungnya kekuasaan Allah SWT.
Di dalam novel ini benar - benar membuat pembaca terpesona akan
indahnya dan mulianya islam sejak zaman dahulu.
|
2.
|
Tafsiran
|
Berada
di negara orang lain merupakan suatu perjalan yang sangat menarik dan
mengesankan bagi Rangga dan Hanum.
Perjalannan ini banyak meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka. Dalam novel ini menceritakan beberapa
sejarah yang tersimpan dalam tempat-tempat yang indah di benua Eropa. Tempat tersebut antara lain Tembok
Berlin, Konser Mozart, Colloseum Roma, Menara Eiffel, Stadion Sepak Bola San
Siro, dan Cordoba yang merupakan tempat dengan segudang peradaban islam. Eropa
banyak menyimpan sejarah peradaban islam, namun sekarang mulai merenggang
karena adanya pihak - pihak yang memperkeruh keadaan ini. Hal ini menyebabkan di masa sekarang seolah
- olah di negara Eropa hanya diduduki oleh penduduk non-islam. Sebenarnya negara
Eropa merupakan segelintir negara yang pertama kali dikuasai islam.
Di novel
ini juga diceritakan tentang seorang imigran Turki yang tinggal di Wina. Mereka merupakan teman Hanum dan Rangga
. Mereka adalah Fatma Pasha dan Selim, serta putrinya yang bernama
Eyse. Fatma, Selim, dan Eyse yang
menemani perjalanan Hanum dan Rangga di Wina.
Fatma
adalam seorang wanita imigran Turki.
Ia merupakan teman kursus Hanum.
Fatma merupakan seorang wanita yang tangguh, pekerja keras, penuh
ilmu, dan baik hati. Fatma juga
merupakan orang yang menceritakan segala hal yang ia ketahui di Eropa kepada
Hanum. Sepulang kursus biasanya Fatma,
Hanum dan Eyse pergi menjelajah kota Wina. Fatma adalah wanita penuh dengan
kasih sayang. Fatma merupakan keturunan dari tokoh islam Turki yaitu Pasha
Eyse
merupakan putri dari Fatma. Ia sering
ikut Fatma saat sedang kursus, bahkan putrid kecil ini juga menemani Hanum
dan Fatma dalam melakukan penjelajahan mengelilingi kota Wina. Eyes yang masih kecil ini tidak pernah
merepotkan Fatma maupun Hanum saat jalan - jalan. Namun jika ia terlalu capek badannya akan
terasa panasdan dari lubang hidungnya akan mengeluarkan cairan merah yaitu
darah. Hal itu sudah biasa terjadi,
bahkan Fatma tidak terkejul ataupun khawatir dengan hal tersebut.
Tokoh
lainnya yaitu Selim. Selim merupakan
suami dari Fatma. Selim merupakan
pegawai kantor yang sederhana. Ia
sangat baik dan mudah bergaul. Selim
juga orang yang mengenalkan Hanum dan Rangga tentang peradaban islam di
Eropa.
Selain
itu, juga ada seorang wanita yang sangat dermawan. Ia membuka restoran dengan konsep “makan
sepuasnya, bayar seiklasnya”. Wanita
tersebut adalah Natalie Deewan.
Natalie Deewan percaya bahwa semua yang dilakukan dengan iklas pasti
akan mendapatkan imblah yang lebih dari Allah Swt.
Perjalanan
berlanjut ke kota Paris, pusat peradaban ibukota Eropa. Disana Hanum bertemu dengan seorang mualaf
yaitu Marion Latimer. Ia merupakan
seorang ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marionlah yang membantu Hanum dalam mencari
peradaban di Paris. Ia mengatakan
bahwa Eropa adalah pantulan cahaya islam.
Marion jugalah yang membuka mata hatiku tentang islam. Dia wanita yang sangat paham tentang
sejarah islam di Eropa.
Selain
itu, juga ada tokoh Khan dan Stefan yang merupakan teman dekat Rangga. Mereka satu kampus dan juga orang yang
selalu ada untuk Rangga. Mereka baik
dan yang memberikan semangat terhadap Rangga.
Maarja
teman kampus Rangga, Khan, dan Stefan.
Ia adalah seseorang yang tidak pernah menghargai orang lain. Maarja selalu ingin menang sendiri. Ia juga
sering berbed pendapat dengan ketiga laki – laki tersebut.
|
3.
|
Evaluasi
|
Novel
yang disajikan dengan bahasa yang indah membuat pembaca benar- benar tertrik
untuk membacanya. Novel ini juga
membuat kita bisa merasakan berada di negara Eropa tersebut. Novel ini juga
sangat menyetuh hati, karena kemuliaan dan kebesaran-Nya. Selain itu juga mengajak kita untuk
melakukan keagamaan islam dengan sepenuh hati dan juga menmbah wawasan kita
tentang islam.
Namun,
novel ini juga memiliki kekurangannya.
Kekurangan dari novel ini yaitu pada sub bab pada novel terkesan
dipaksakan, sehinggal kurang memuaskan.
Ketika telah
sampai pada akhir sub bab, tiba-tiba kita masuk kembali pada rangkaian cerita
sebelumnya yang terputus. Pada awal epilognya juga kurang berkesan.
|
4.
|
Rangkuman
|
Kekurangan
– kekurangan tersebut bisa dikesampingkan, karena novel ini sangan
menghanyutkan dn membuat kita terharu. Novel ini memberikan motivasi
spiritual dan semangat kepada pembacanya.
Selain itu, novel ini juga mengajarkan dan menuntun kita untuk tetap
mempertahankan islam, dari ajarannya sampai sejatrahnya, agar islam dapat
dilihat oleh mata dunia. Dan semua
orang tau bahwa islam adalah agama paling sempurna dalam kehidupan.
|
0 komentar:
Posting Komentar